BANYUWANGI || Semeru.bratapos.com – Di tengah masyarakat sekarang ini, kita sering melihat anak-anak tidak mendapat pendidikan yang layak, bahkan sampai putus sekolah di karenakan faktor ekonomi. Selain itu, juga sering kita jumpai banyak anak-anak berhenti sekolah karena berbagai alasan.
Ditambah lagi permasalahan lain yang sering menghantui mereka, seperti; kekerasan terhadap anak, perkawinan anak di bawah umur, anak berhadapan dengan hukum, penyalahgunaan teknologi digital, khususnya dalam bentuk Game dan judi online, serta berbagai masalah lainnya. Ini menjadi tantangan bagi kita semua dalam upaya mencetak SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Bertepatan dengan Hari Anak Nasioanal tahun 2024, yang di peringati setiap 23 Juli. Selamet Solichin, selaku Pemerhati Publik juga Owner dari Dua Media Online terkemuka di Banyuwangi mengatakan, permasalahan yang terjadi ditengah masyarakat sekarang ini menjadi PR Besar dan tanggung jawab pemerintah. Karena pemerintah memiliki kewajiban untuk mencerdaskan seluruh anak bangsa, dan jangan sampai ada yang tidak melanjutkan pendidikan hanya karena faktor ekonomi ataupun faktor lainnya.
"Anak merupakan generasi penerus bangsa yang berhak mendapat Hak hidup, tumbuh dan berkembang. Harus dijamin pemenuhan hak dan perlindungannya termasuk pendidikan," ujar Selamet Solichin, yang akrab disapa Mbah Semar. Selasa (23/07/2024).
"Itu sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Anak-anak juga memiliki Hak yang sama untuk mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi," sambungnya.
Perlu diketahui, Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) telah ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 44 Tahun 1984. Tahun 2024 ini, merupakan peringatan Hari Anak Nasional ke-40 dengan mengusung tema "Anak Terlindungi, Indonesia Maju".
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) menetapkan, bahwa peringatan Hari Anak Nasional 2024 merupakan bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa.
Ada enam subtema yang yang menjadi sorotan pada peringatan HAN tahun ini, yang disesuaikan dengan isu-isu anak terkini dan relevan. Ke-enam subtema tersebut, diantaranya;
1. Anak Cerdas Berinternet Sehat.
2. Suara Anak Membangun Bangsa.
3. Pancasila di Hati Anak Indonesia.
4. Dare to Lead and Speak Up (Anak Pelopor dan Pelapor).
5. Pengasuhan Layak untuk Anak: Digital Parenting.
6. Anak Merdeka dari Kekerasan, Perkawinan Anak, Pekerja Anak, dan Stunting.
Salah satu subtema yang menjadi pokok utama pada peringatan HAN tahun 2024 yaitu "Anak Cerdas Berinternet Sehat". Melalui subtema ini, diharapkan anak Indonesia paham dan mampu memilah mana yang baik dan tidak baik, yang boleh dicontoh atau tidak.
"Tujuannya adalah untuk mencegah dampak buruk yang diakibatkan oleh pengaruh dunia digital, dan penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi," terang Mbah Semar.
Satgas Pencegahan dan Penanganan Judi Online telah mencatat, bahwa terdapat pemain judi online usia di bawah 10 tahun yang mencapai 2 persen atau setara dengan 80 ribu anak dari total keseluruhan pemain yang mencapai sekitar 4 juta orang.
Perkembangan teknologi tidak selalu berdampak positif terhadap kehidupan anak, bahkan terdapat dampak negatif seperti adiksi gadget, lupa waktu, pornografi, hingga terlibat dalam judi online.
"Dalam hal ini, pemerintah pusat telah berupaya untuk melindungi anak di dunia maya, yaitu dengan menyiapkan Rancangan Peraturan Presiden (Ranperpres) tentang Peta Jalan Perlindungan Anak dalam Ranah Daring," ungkap Mbah Semar.
Mbah Semar menyoroti pentingnya literasi digital pada anak. Saat ini banyak sekolah yang menggunakan teknologi digital untuk media pembelajaran. Metode ini marak digunakan saat masa pandemi COVID-19 dan tetap dipertahankan pascapandemi.
"Namun selain sebagai media pembelajaran, penggunaan internet oleh anak-anak juga dapat berdampak negatif. Untuk itu perlu adanya langkah pencegahan," tegasnya.
Pada peringatan Hari Anak Nasional tahun 2024 ini, hendaknya menjadi momentum bagi semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, keluarga dan anak itu sendiri.
"Saya berharap, mari kita sama-sama berbenah untuk mewujudkan Indonesia Layak Anak pada tahun 2030, dan menuju Indonesia Emas di tahun 2045," harapnya.
"Selamat merayakan Hari Anak Nasional 2024, untuk anak-anak Indonesia tercinta," tutupnya. (rag/bp-bwi)