Oknum Guru SDN 1 Cendono, Jelaskan Penahanan KIP Masih Dalam Proses Pengembalian (Bratapos.com/Doc.Istimewa)
Bratapos / Daerah

Oknum Guru SDN 1 Cendono, Jelaskan Penahanan KIP Masih Dalam Proses Pengembalian

Terbit : 27-Jul-2024, 19:55 WIB // Pewarta : Shelor, Editor : Shelor // Viewers : 379 Kali

PASURUAN || Semeru.bratapos.com – Menanggapi terkait berita yang ramai di tayangkan oleh media online sebelumnya, bahwa salah satu Oknum Kepala Sekolah (Kasek) SDN Cendono 1 Purwosari berinisial MROF diduga melakukan Pungli dengan dalih Shodaqoh. Diduga juga adanya penahanan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari Program Indonesia Pintar (PIP) yang sudah turun, tetapi tidak diserahkan kepada siswa yang berhak menerima.

Dihadapan awak media dengan disaksikan oleh kepala sekolah SDN Cendono 1 Purwosari Kabupaten Pasuruan, seorang wanita paruhbaya berinisial T (45) pernah menyatakan, "Bahwa Kartu Indonesia Pintar (KIP) masih dalam proses pengembalian kepada penerima," ujar wanita berinisial T itu.

Berdasarkan pernyataan tersebut, awak media terus menggali informasi dan terjun langsung mendatangi ke beberapa narasumber. Dari hasil wawancara kepada para wali murid, mereka secara menyeluruh menyampaikan, atas kejadian tersebut ini memunculkan dugaan adanya penahanan Kartu Indonesia Pintar (KIP) milik siswa, yang dilakukan oleh oknum guru berinisial TIN.

"Dengan kejadian ini, kami menduga oknum guru berinisial TIN menahan KIP milik siswa," tutur mereka.

Dengan adanya pemberitaan yang sudah tayang beberapa hari terakhir di sosial media, dimana adanya dugaan Oknum Kasek berinisial MROF mencari backingan pada salah satu anggota polisi di Polsek Purwosari. Ini menimbulkan dugaan bahwa Kasek berinisial MROF terkesan mencari perlindungan kesana-sini, dan apa maksud Kasek tersebut?.

Aktivis dari LSM Suropati Pasuruan, Rohman mengatakan, mestinya Kasek berinisial MROF itu tidak perlu bertanya kesana-sini. Kami menduga, sepertinya Kasek MROF mencari-cari dukungan dan perlindungan. Hal seperti ini membikin tambah runyam, bukan malah berhenti justru makin menambah masalah lagi.

"Kasus dugaan pungli dengan dalih shodaqoh sudah jelas salah, karena lokasinya di lembaga sekolah," kata Rohman.

"Apalagi saat ini Kasek tersebut mencari perlindungan, tidak mungkin tindakan seperti itu Kasek tidak melakukan pelanggaran. Terlebih Kasek mengatakan kalau dirinya sudah menjalankan sesuai tupoksi," tambah Rohman.

Secara kebetulan pada Jum'at (25/7/2024), salah satu awak media menerima telepon dari anggota Polsek Purwosari dan menyampaikan supaya bisa merapat di Kantor. Setelah menerima kabar tersebut, bergegas awak media bersama tim mendatangi untuk bertemu dengan anggota Polsek tersebut.

Sesampainya di Polsek Purwosari, anggota kepolisian menghubungi oknum Kasek MROF, yang jadi perbincangan awak media kenapa Kasek MROF meminta tolong kepada anggota Kepolisian?.//// Bersambung. (ag/bp-psr)


Pilihan Untukmu