Cek Harga Sembako di Pasar Rogojampi, Menko Zulhas: Banyuwangi Inflasinya Sangat Terjaga Cek Harga Sembako di Pasar Rogojampi, Menko Zulhas: Banyuwangi Inflasinya Sangat Terjaga / Kacab Semeru (04-Feb-2025)
Bratapos / Daerah

Cek Harga Sembako di Pasar Rogojampi, Menko Zulhas: Banyuwangi Inflasinya Sangat Terjaga

Terbit : 04-Feb-2025, 11:28 WIB // Pewarta : Kacab Semeru, Editor : Kacab Semeru // Viewers : 18 Kali

 

BANYUWANGI || Semeru.bratapos.com – Kabupaten Banyuwangi dinilai daerah dengan inflasi yang sangat terjaga. Hal ini dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, saat meninjau harga sejumlah bahan pokok di Pasar Rogojampi, Banyuwangi, pada Selasa (04/02/2025) yang didampingi langsung Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

"Tadi saya lihat sendiri, di sini (Banyuwangi-red) harga paling murah. Secara umum harga sembako di bawah rata rata harga nasional. Jadi termasuk yang sangat murah, berarti disini inflasinya sangat terjaga," kata Menko Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan yang melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Banyuwangi.

Di Pasar Rogojampi, Zulhas mengunjungi lapak-lapak pedagang sembako. Dia mengecek sejumlah harga bahan pangan, mulai beras, daging ayam, daging sapi, minyak goreng dan telur.

"Harga telur disini Rp. 26 ribu, sangat murah. Kalau menurut hitungan kami harusnya Rp. 28 ribu agar ada keseimbangan harga dengan peternak," ujar Menko Zulhas.

Selain itu, Zulhas juga mendapati daging ayam dijual Rp. 30 ribu oleh pedagang. 

"Ayam dijual Rp. 30 ribu. Bawang merah juga disini murah padahal bukan daerah penghasilnya. Hanya cabai saja yang memang masih mahal Rp. 60 ribu," ungkapnya.

Dalam kunjungan itu, diketahui harga daging sapi Rp 130 ribu/kg, beras SPHP kemasan 5 Kg dijual Rp 59 ribu, dan beras non SPHP kemasan 5 Kg dijual Rp 73–75 ribu.

Menko juga meninjau langsung operasi pasar murah yang digelar pemkab bersama Bulog. Di situ dijual sejumlah komoditas seperti beras, minyak goreng, gula, tepung terigu, elpiji 3 Kg, telur, dan bahan-makanan lainnya seperti sarden dan mi instan.

Bupati Banyuwangi Fiestiandani mengatakan, salah satu kunci terjaganya inflasi di Banyuwangi adalah kekompakan tim pengendali inflasi daerah (TPID) dan seluruh stake holder. 

Pemkab secara rutin memonitoring kondisi pasar, dan intens berkoordinasi dengan Bulog dan stakeholder terkait untuk ketersediaan pangan daerah.

"Kami terus berkoordinasi seperti dengan Bulog. Terutama saat momen-momen khusus yang sekiranya permintaan pasar meningkat," ujar Ipuk.

Banyuwangi juga melakukan strategi pengendalian inflasi, seperti menggelar pasar murah dan Gerakan Pangan Murah yang melibatkan pelaku usaha dan Gapoktan, asosiasi petani cabai, instansi vertikal, Bulog, Perpadi dan Hiswana migas.

Selain itu Banyuwangi juga membuat Toko Pengendalian Inflasi (Top Si Wangi), dan perbaikan infrastruktur jalan untuk keperluan mobilitas distribusi bahan pokok. (rag/bp-bwi)


Pilihan Untukmu